Ada tiga hal yang mendasar dari
Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life,
Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber
dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:
§ Kesempatan
yang sama. (Hold
the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai
kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan Namun karena
kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan
kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing.
Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang
mutlak dari demokrasi.
§ Dengan
adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak
yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan
persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme
individu.( Treat the Others Reason Equally.
§ Pemerintah
harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak
rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)
§ Berjalannya
hukum (The Rule of Law).
Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi
manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat
oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk
menciptakan rule of
law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial
§ Yang
menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)
§ Negara
hanyalah alat (The
State is Instrument).Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk
tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat
pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah
merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah
mengalami kegagalan.
§ Dalam
liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism).Hal
ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu
didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah
- Kenapa Liberalisme tidak diterapkan diindonesia?
Secara umum, liberalisme
ingin menciptakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan dalam suatu kebebasan, baik
itu kebebebasan dalam berpikir, kebebasan berpendapat, beragama berpikir bagi
para individuserta kebebasan pers. Liberalisme lalu berdampak pada aspek
politik yang berwujud pada sistem Demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya
sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.Walaupunkita tidak bisa selalu
mengidentikkan bahwa Demokrasi sudah pasti Liberal. Demokrasi, sampai detik
ini, merupakan sistem politik terbaik yang dipunyai oleh peradaban manusia
karena menghargai perbedaan dari setiap manusia, dan menjunjung penyama-rataan
hak-hak politik masyarakat dan kebebasan beropini rakyat.
Liberalisme di sisi lain
juga berdampak pada aspek ekonomi, dalam wujud kapitalisme. Suatu sistem
ekonomi yang sangat menekan campur tangan pemerintah dan bergantung pada
mekanisme pasar demi “nilai-nilai kebebasan” yang tadi disebutkan.Juga demi
memacu daya saing manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Sangatlah masuk
akal memang, jika manusia akan sangat terpacu untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi
mereka jika diberi kepemilikan hak milik pribadi dan kebebasan mengelola dan
mendaya gunakannya secara maksimal dan bebas.Dengan kebebasan yang diberikan
kepada setiap individu dapat mengakibatkan individu tersebut melakukan
eksploitasi terhadap sumber-sumber produksi yang ada.
Kebebasanyang
bertanggung jawab ala liberalisme tidak melihat kebebasan secara keseluruhan
sebagai kebaikan.Suara sebagian besar (yang belum tentu benar) menjadi hukum
yang berlaku.batas-batasyang besar dari kebebasan individu bisa jadi merugikan
kebebasan secara umum , dalam skala luas. Kebebasan yang diberikan sebagai
individu yang bebas membiarkan manusia akan begitusaja membuat peraturan,
akan memangsa manusia yang lemah.
Hobbes menganggap bahwa
manusia memiliki sifat egois dan licik yang akan sangat membahayakan jika
dibiarkan terus menerus. Ia berpendapat bahwa dalam keadaan alamiah dan bebas,
manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Montesquieu, mengatakan bahwa
kemerdekaan mutlak individu mempunyai kemungkinan yang sangat besar untuk
mengancam kebebasan individu lain, sehingga harus ada pembatasan yang cukup
oleh hukum dan Undang-Undang dari pemerintah.
Pada dasarnya dalam
liberalisme melahirkan berbagai dengan kelemahan dan kekuatannya
masing-masing.Oleh karena itu, tidak bisa kita anut secara penuh dan menyeluruh
jika diterapkan di Indonesia. Nilai-nilai kebebasan, walau bagaimana pun, harus
dibatasi, bukan dikekang secara tegas sesuai dengan kesepakatan nilai-nilai
serta norma di Negara yang telah terbentuk akibat kultur, karena manusia hidup
dalam lingkungan kemasyarakatan sebagai lingkup kecil, dan identitas bernama
Negara dalam lingkup besar, sehingga kebebasan yang ia punya tidak
bersinggungan dengan hak-hak yang juga dimiliki orang lain agar tercipta suatu
kerukunan dan keadilan yang sebenar-benarnya.
Indonesia sendiri yang
lebih menganut paham demokrasi Pancasila, yang mempunyai nilai-nilai yang luhur
mengenai konsep-konsep kerja sama, kerukunan, dan gotong-royong yang menurut
penulis merupakan nilai-nilai yang paling mulia dan memiliki makna “keadilan
dan penghargaan hak-hak individu” dalam arti sesungguhnya oleh karena itu
tidaklah cocok dengan liberalisasi di segala bidang, terutama bidang ekonomi.
Di bidang ekonomi, Indonesia mempunyai ciri khas
kelebihan: 1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam
mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari
pemerintah. Setiap individu bebas untuk memiliki..
2.Setiap individu bebas untuk
memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju
karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang
bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas
tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari
keuntungan
6. Kontrol sosial dalam sistem
pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuatdalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan
lembagaatau pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih
partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.Kelemahan
Kekurangan: Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan.Sedangkan golongan pekerja hany a menerima sebagian kecil dar i pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi
mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin maki n miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang seringterjadi
5. Karena penyelenggaran pers
dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol
.
6. Sehingga pers
se baga i media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan mage dimasyaraka t sesuai misi
kepentingan mereka
2.KOMUNISME
Komunisme
Komunisme pada awal
kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam
suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan
pekerja tani hanyalah
bagian dariproduksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam
perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam
komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang
masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang
disebutnya sebagai masyarakat utopia.
KENAPA KOMUNISME TIDAK DITERAPKAN DIINDONESIA?
Indonesia pernah menjadi basis komunis terbesar di
Asia setelah Cina. Komunis dibawa ke Indonesia oleh Hendric Joseph Fransiscus
Marie Sneevliet , melalui ISDV (Perkumpulan Sosial
Demokrat Hindia Belanda,
menyusup lewat Serikat Islam).
Kemudian, ISDV berevolusi menjadi PKI pada tahun
1920an, dan mulai menerapkan asas-asas yang ane sebutkan di atas.
Proletariatisme (Pro rakyat kecil) di Indonesia-lah yang paling berpengaruh
Partai Komunis Indonesia juga merupakan partai komunis terbesar di Asia, selain
Cina, dengan anggota utama (anggota PKI 3.5 juta orang, dan kader-kader dari
organisasi afiliasi PKI yang berjumlah 3 juta orang. Saat Soekarno memimpin,
Indonesia cenderung mengarah ke komunisme, karena penerapan Demokrasi Terpimpin
dan penerapan Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunisme). Setelah reformasi,
gerakan komunis bangkit (secara rahasia tanpa partai, karena dilarang bikin
partai komunis; tapi ada satu partai sosialis: Partai Rakyat Demokratik). Jika
Gerakan 30 September tidak terjadi, Indonesia bisa jadi negara komunis yang
besar, mengikuti langkah Soviet, namun insiden G30S, yang menurut Soeharto
didalangi PKI (padahal bukan, ini pengambinghitaman komunis), yang
menyengsarakan rakyat: yang menurut Soeharto komunis (padahal belum tentu benar
komunis) dibantai.
Banyak juga yang jadi tahanan politik karena ini (jujur,
menurut ane, pelarangan komunis di Indonesia=pelarangan kebebasan berideologi
di Indonesia=pelanggaran HAM). Pengaruh komunis lain juga masih ada di
Indonesia: sikap protokoler, mengagungkan pemimpin. Sebenarnya sikap ini gak
perlu dimiliki, toh presiden juga manusia (di Chile, penambang yang
terperangkap biasa aja tuh sama presidennya, sama-sama manusia kenapa harus
diagung-agungin sih?).
Komunisme, meskipun
hampir punah, masih terus eksis. Di Eropa, partai komunis menjadi oposisi, dan
berusaha mencegah usaha pemerintah yang mungkin berujung ke tirani (kekuasaan
absolut). Seharusnya kebebasan berideologi yang diterapkan di Eropa ini
diterapkan juga di Indonesia
KELEBIHAN:
1.Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudahmengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2.Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan
dengan lancer.
3.Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
.
4.Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
5.Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
KEKURANGAN:
1.Pers
dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab
segala kegiatan diatur oleh pusat
3.Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya